image

Headline

berita
link

WhatsApp Image 2024-11-25 at 09.25.39_bc23b343_11zon.jpg

Kampus • Senin, 25 November 2024

Harmoni Sinergi: Mewujudkan Simfoni Jiwa Dalam Diklat UKM Padus

Lamongan, (24/11). UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Paduan suara (Padus) Simfony Hjau UNISLA (Universitas Islam Lamongan) mengadakan Diklat UKM yang dilaksanka pada jam 08:30 sampai 12:00 bertempat di auditorium lantai 1 gedung A. Dengan Tema “Sinergi Nada Simfony Jiwa”. Tujuan diadakannya diklat ini adalah untuk Membangun sinergi dan kolaborasi yang kuat di antara anggota UKM Padus, dengan tujuan bersama untuk mencapai harmoni dan keselarasan dalam setiap kegiatan.Dalam kegiatan Diklat ini, terdapat materi tentang pengenalan UKM yang disampaikan oleh Pembina UKM Padus, Mohammad Luthfillah, S.Psi., M.Psi., M.Pd. Selain itu, materi mengenai olah vokal disampaikan oleh Wahju Djatmiko, M.Pd., yang merupakan pelatih UKM Padus.

WhatsApp Image 2024-11-24 at 22.48.35_7d75ebf2.jpg

Kampus • Senin, 25 November 2024

UKM Seni Unisla Gelar Diklat, Bentuk Jiwa Seni Berkarakter

Lamongan, (23/11) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Universitas Islam Lamongan (Unisla) menggelar Diklat UKM Seni pada Sabtu dan Minggu, 23-24 November 2024.  Bertema "Membentuk Jiwa Seni Yang Berkarakter", diklat ini diikuti oleh 27 peserta dari mahasiswa semester 1 dan 3. Acara dibuka dengan penuh semangat di depan Gedung A, dilanjutkan dengan sesi pelatihan di lantai 4 gedung yang sama.  Diklat ini diharapkan mampu menumbuhkan karakter dan jiwa seni yang kuat pada para peserta, sekaligus mempersiapkan mereka untuk berkontribusi aktif di UKM Seni. 

WhatsApp Image 2024-11-19 at 10.24.46_005d6774.jpg

Kampus • Senin, 25 November 2024

HIMPS IPA Selenggarakan LDKM dan MAKRAB: Menumbuhkan Mahasiswa sebagai Agen Perubahan dan Generasi Penerus Berbudi Luhur

HMPS IPA (Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam) Universitas Islam Lamongan (Unisla) telah sukses menyelenggarakan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) dan Malam Keakraban (Makrab) yang berlangsung di Pasir Putih, Delegan, Gersik, Jawa Timur, pada tanggal 13-15 November 2024. Kegiatan ini mengusung tema “Menumbuhkan Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan dan Generasi Penerus Bangsa yang Berbudi Luhur.” Tujuan utama dari diadakannya LDKM dan Makrab ini adalah untuk menumbuhkan kesadaran mahasiswa sebagai agen perubahan serta generasi penerus bangsa yang memiliki nilai-nilai budi pekerti yang luhur. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan di antara mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA.

artikel
link

IMG_5425.JPG

Esai • Senin, 21 Oktober 2024

Pentingkah Peran Ombudsman Demi Memastikan Pelayanan Publik Bebas dari Maladministrasi?

Pada dasarnya manusia hidup berdampingan satu sama lain, demikian pula dengan hidup pada lingkup masyarakat. Masyarakat kerap melakukan kegiatan penyediaan barang atau jasa untuk menunjang kehidupan mereka dengan memenuhi kebutuhan dasar dan mensejahterakan masyarakat, hal ini yang disebut dengan pelayanan publik. Pelayanan publik merupakan hak semua orang tanpa memandang dari sudut manapun. Sering kali kita jumpai pada kehidupan sehari-hari bagaimana sistematis pelayaan publik ini, salah satunya seperti layanan pada perbankan. Pelayanan publik diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik, seperti lembaga perbankan, kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan TNI/POLRI. Pelayanan publik harus memenuhi peraturan perundang-undangan dan mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan. Namun, bagaimana jika penyelenggara pelayanan publik tidak berjalan semestinya? Ombudsman menjadi lembaga negara yang bertugas untuk melakukan pengawasan pada pelayanan publik. Ombudsman sendiri memiliki arti perwakilan, representatif, agen atau pihak yang diminta oleh pihak lainnya untuk mewakili kepentingan mereka. Ombudsman pertama kali dibentuk di Swedia pada 1809. Di Indonesia, Ombudsman dimulai ketika masa pemerintahan B.J Habibie dan diteruskan oleh Gus Dur. Ombudsman ini bersifat mandiri dan tidak memiliki hubungan organik dengan Lembaga Negara dan instansi pemerintahan lainnya. Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, Ombudsman berasaskan pada kepatutan, keadilan, non-diskriminasi, tidak memihak, akuntabilitas, keseimbangan, keterbukaan, dan kerahasiaan.  Ombudsman sendiri penting untuk mengawasi penyelenggara pelayanan publik agar tidak terjadi maladministrasi. Tujuan dari lembaga ini ialah untuk mengawasi penyelenggaran pelayanan publik, mendorong Negara yang bersih, serta membangun budaya hukum yang adil. Wewenang dari Ombudsman dalam ruang lingkup pelayanan public adalah terlapor merupakan instansi penyelenggara Negara atau pemerintahan, BUMN (Badan Usaha Milik Negara), BHMN (Badan Hukum Milik Negara), atau badan swasta memperoleh misi Negara yang sumber dananya sebagian atau keseluruhan dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) atau APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Ombudsman ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 Tentang Ombudsman Republik Indonesia. Sebagaimana pada undang-undang yang sedang diatur, pelapor berhak mendapatkan privilege seperti, penyampaian laporan sama sekali tidak dipungut biaya. Pelapor bebas menyampaikan laporan kepada Ombudsman atas ketidaknyamanannya terhadap suatu lembaga negara kurang lebih 14 hari setelah laporan tersebut tidak ditindaklanjuti. Nama dan identitas pelapor juga akan dirahasiakan pihak Ombudsman demi kenyamanan pelapor, hal ini ditegaskan pada Pasal 24 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 Tentang Ombudsman Republik Indonesia.  Menurut Ombudsman, permasalahan yang paling sering dalam pelayanan publik adalah tidak memberikan pelayanan sesuai standart, penyimpangan prosedur, permintaan imbalan berupa uang, barang, maupun jasa, penyalahgunaan wewenang, tidak kompetennya penyelenggara pelayanan, perlakuan diskriminatif dan berpihak, konflik kepentingan, serta penundaan pelayanan. Berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 2009 Tentang pelayanan publik, ruang lingkup pelayanan public meliputi barang publik, jasa publik, dan pelayanan administratif. Transportasi publik, listrik dari PLN, serta air bersih dari PDAM yang kita gunakan sehari-hari merupakan barang publik loh greezers. Sedangkan, pelayanan kesehatan rumah sakit pemerintah dan Puskesmas, pendidikan, pelayanan keamanan oleh kepolisian merupakan jasa publik. Nah, untuk pelayanan administratif meliputi pengurusan perizinan, sertifikat tanah, maupun administrasi kependudukan.  Pelapor dapat melapor ketika mendapat permaslahan pelayanan publik ini ke pengawas internal maupun eksternal. Pengawas internal yaitu atasan langsung penyelenggara atau oleh pengawas fungsional, contohnya kepala dinas, inspektorat pemeritah kabupaten/kota atau provinsi. Pengawas eksternal sendiri yakni masyarakat melalui laporan atau pengaduan masyarakat oleh Ombudsman dan oleh DPR/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota.  Terdapat syarat formiil maupun materiil untuk pelapor yang akan melapor.Syarat Formiil (apabila korban langsung) :Fotokopi atau foto atau scan KTP (Kartu Tanda Penduduk);Bukti sudah mengadu ke terlapor. Syarat Materiil :Pelapor belum mendapatkan penyelesaian dari instansi yang dilaporkan;Laporan tidak sedang dan telah menjadi ojek pemeriksaan pengadilan;Laporan tidak sedang dalam proses penyelesaian instansi yang dilaporkan (tidak dalam tenggang waktu yang patut menurut Ombudsman);Laporan adalah wewenang Ombudsman. Ombudsman Republik Indonesia memiliki Kantor perwakiilan di seluruh provinsi di Indonesia kecuali tiga provinsi baru. Alamat dan kontak Kantor perwakilan Ombudsman dapat diakses melalui https://ombudsman.go.id/perwakilan

tidak_ada_merk_lukisan_pemandangan_sawah_pedesaan_style_modern_full01_jjqt4o7v.jpg

Cerpen • Rabu, 10 Juli 2024

Rina Sayang Mereka

Di suatu keluarga kecil terdapat seorang anak perempuan dari orang tua yang sederhana, bapaknya bekerja sebagai petani dan ibunya juga sebagai petani  sebut saja Najma Rinatussholinah  yang dipanggil  Rina. Dia merupakan anak yang cerdas memiliki tinggi badan 150 meter dan berat badan 52 kilogram, memiliki paras yang cantik seperti Irish Bella namun berkulit sawo matang khas orang jawa . Rina tinggal disebuah desa yang asri dan aman, rumah Rina beralasan tanah dan berdinding kayu  serta beratap genting yang bocor, Rina masih anak remaja yang berusia 17 tahun yang bersekolah di Madrasah Aliyah di sebelah desanya. Pada malam itu Rina tidur dipangkuan ibunya dan di ceritakan bagaimana ia kecil dulu. "Rin  waktu kecilmu itu adalah masa perjuangan ibu dan bapakmu nak, dimana bapakmu masih penghasilan nya belum menentu, kadang banyak dan kadang tidak berpenghasilan. Baju yang kau pakai juga lebih banyak dari bekas sepupu laki- laki mu ketika kecilmu dulu juga jika kau meminta apa - apa kau selalu menangis jika tidak terpenuhi" seketika air mata si Rina membasahi paha ibunya. Setelah masa anak - anak dipenuhi dengan keterbatasan  si sulung tumbuh menjadi gadis remaja yang gendut biasanya di olok-olok temannya dengan ujaran "Ndut ndut ndut si gendut anak paling nakal kalau dirumah kerjanya makan terus"Rina memiliki adik yang Selisih umur 10 tahun yang bernama Nana Sholihah. Setiap hari si sulung dan si bungsu selalu bertengkar karena mereka tidak mau mengalah salah satu yang menyebabkan seisi rumah ikut merasakan gempa yang dasyat akibat mereka lari lari keliling rumah.  “Kakak jangan lari, kakak tak kasih tau ibu loh kakak jahil sama adek” si bungsu teriak  sambil mengejar si sulung. “Ayo kejar ayo kejar nanti kalau dapat tak belikan es cream” si bungsu menambah kecepat larinya ketika mendengar kalimat itu.Disaat malam mereka saling memaafkan karena mereka juga tidur dikamar yang sama. Begitu lah adik dan kakak kalau sudah di tempat tidur, pertengkaran hanya sebuah angin yang lalu.  Saat matahari bersinar mereka bersiap-siap untuk pergi sekolah tidak pernah absen mereka tetap bertengkar karena rebutan kamar mandi, siapa cepat dia yang dapat. Di Dalam masalah ini  Sebagai seorang kakak harus mengalah demi adiknya agar tidak terlambat untuk sekolah. Saat mereka sudah rapi dan siap untuk berangkat. 

Black And White  Modern Alone Story Book Cover.jpg

Cerpen • Jumat, 5 Juli 2024

Langkah-langkah Mimpi

Di sebuah desa kecil di pinggiran kota Lamongan, hiduplah seorang pemuda bernama Permana. Ia adalah putra sulung dari keluarga sederhana yang hidup dengan penghasilan pas-pasan. Ayahnya, Pak Budi, adalah seorang buruh tani, sementara ibunya, Bu Sari, menjual kue keliling untuk membantu perekonomian keluarga. Sejak kecil, Permana dikenal sebagai anak yang cerdas dan rajin. Ia selalu menjadi juara kelas, meski harus belajar di bawah penerangan lampu minyak. Mimpinya sederhana namun tinggi: menjadi seorang ahli teknologi yang bisa membuat aplikasi dan sistem yang membantu banyak orang.Setelah lulus SMA dengan nilai gemilang, Permana diterima di Universitas Islam Lamongan, jurusan Teknik Informatika. Keluarganya sangat bangga, namun juga khawatir dengan biaya kuliah yang tidak sedikit. "Nak, kami akan berusaha sekuat tenaga agar kamu bisa kuliah," kata Pak Budi dengan mata berkaca-kaca. Dengan semangat yang membara, Permana berangkat ke kota Lamongan. Di sana, ia tinggal di kamar kos yang sempit dan sederhana. Setiap hari, ia harus berjalan kaki hampir dua kilometer untuk sampai ke kampus. Namun, seiring berjalannya waktu, biaya kuliah dan biaya hidup semakin memberatkan keluarganya. Meski sudah bekerja paruh waktu sebagai pengajar les privat, Permana merasa beban ini terlalu besar untuk keluarganya. Suatu malam, setelah mempertimbangkan dengan matang, Permana memutuskan untuk berhenti kuliah. Ia tidak ingin melihat orang tuanya terus-terusan kesulitan demi membiayai pendidikannya. "Pak, Bu, Permana akan berhenti kuliah dan belajar sendiri di rumah. Permana akan tetap mengejar mimpi menjadi ahli teknologi," katanya dengan tegas namun lembut. Dengan hati yang berat, orang tuanya merestui keputusan itu. Permana kembali ke desa dan mulai belajar otodidak. Ia mencari berbagai sumber belajar dari internet, mulai dari tutorial video, artikel, hingga forum-forum diskusi. Permana belajar siang dan malam, mendalami pemrograman, desain sistem, dan pengembangan aplikasi. Tak lama kemudian, Permana mulai mencoba membuat proyek-proyek kecil. Ia mengembangkan aplikasi sederhana untuk kebutuhan desa, seperti sistem informasi warga dan aplikasi manajemen pertanian. Perlahan namun pasti, karyanya mulai dikenal dan digunakan oleh warga setempat.Suatu hari, seorang pengusaha lokal yang mendengar tentang kemampuan Permana, menghubunginya. Pengusaha tersebut tertarik dengan salah satu aplikasi yang dibuat Permana dan ingin bekerja sama untuk mengembangkannya lebih lanjut. Kesempatan ini menjadi titik balik bagi Permana. Ia mendapatkan dukungan finansial dan akses ke sumber daya yang lebih besar untuk mengembangkan karyanya. Proyek kerjasama ini berkembang pesat. Aplikasi yang dikembangkan oleh Permana menjadi sukses besar, tidak hanya di Lamongan, tetapi juga di berbagai daerah lain. Penghasilannya mulai meningkat, dan ia bisa membantu membiayai pendidikan adik-adiknya serta memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya. Meski telah mencapai kesuksesan, Permana tetap rendah hati dan tidak melupakan asal usulnya. Ia sering berbagi ilmu dan pengalaman dengan pemuda-pemuda di desanya, mendorong mereka untuk tidak takut bermimpi besar meski berasal dari keluarga sederhana.

prestasi
link

WhatsApp Image 2024-07-03 at 17.55.06_fa9a0fb3.jpg

Akademik • Rabu, 3 Juli 2024

Mahasiswa UNISLA berhasil lolos pendanaan PKM 2024

Mahasiswa Universitas Islam Lamongan (UNISLA) kembali menorehkan prestasi gemilang dengan lolosnya Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang berhasil mendapatkan pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), Kemendikbudristek. Program PKM ini diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengimplementasikan ide-ide kreatif dan inovatif mereka dalam bentuk proyek yang nyata. Tim yang dipimpin oleh Eka Suliswati bersama anggota tim Imroatus Solikhah, Ainul Fatimah, Laily Nur Safitri, dan didampingi oleh Levia Inggrit Sayekti, S.E., MM, mengajukan proposal berjudul “MOBILE ISLAMIC SALON”. Proposal ini mengonsepkan serta mewujudkan salon islami yang sesuai dengan syariat Islam. Ide ini tidak hanya inovatif, tetapi juga relevan dengan kebutuhan masyarakat muslim yang menginginkan layanan kecantikan yang tetap menjaga prinsip-prinsip syariah. Eka Suliswati selaku ketua Tim PKM-K menyatakan bahwa mungkin ada saja miskomunikasi antar anggota karena setiap anggota memiliki job desk masing-masing. "Namun selain itu, kami perlu banyak belajar hal baru terkait kegiatan yang akan kami laksanakan nanti," tambah Eka.

IMG-20240520-WA0129.jpg

Akademik • Jumat, 21 Juni 2024

Kembangkan Desa Wisata: Mahasiswa Unisla Lolos Pendanaan PKM Nasional

Sebanyak 2 Tim Universitas Islam Lamongan (UNISLA) berhasil lolos pada tahap Pendanaan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2024. Keberhasilan ini merupakan bukti nyata dari dedikasi dan kerja keras para mahasiswa Universitas Islam Lamongan (UNISLA) dalam mengembangkan atau menyalurkan ide-ide kreatif dan inovatif yang bermanfaat bagi mayarakat. Tahap ini merupakan tahap awal menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) untuk bersaing dengan universitas lain dalam memperebutkan penghargaan prestasi. Di pimpin oleh Ulifatur Rochmatin bersama anggotanya Dian Novi Ambarwati dan Luluk Muflikhah dengan didampingi oleh Nur Ilmayasinta S.Si., M.Si berhasil lolos pendanaan PKM dengan judul proposal “Mendobrak Ekonomi Lemah Desa Gondanglor-Sugio melalui Pengoptimalisasian dan Pengembangan Desa Wisata berbasis Kearifan Lokal”. Ulifatur Rochmatin juga mengungkapkan bahwa persiapan sampai titik sekarang tidak semuanya berjalan dengan lancar, pasti  ada lika-liku nya, mulai dari pembuatan ide program yang tepat dan sesuai dimana kami mampu terapkan nantinya, pembuatan proposal juga kami harus benar-benar taat pada aturan yang ada seperti format penulisan nya, dan pastinya harus sesuai data dan asli hasil karya sendiri. Ulifatur Rochmatin juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman anggota tim yang sudah berjuang bersama dalam penyusunan proposal. “Rasanya sih, pasti sangat senang dan bersyukur karena lolos pada tahap pendanaan PKM, pada tahap selanjutnya nanti di PIMNAS yang akan diselenggarakan di salah satu Universitas, kami berharap dapat lolos pada tahap akhir ini sehingga kami dapat meraih menjadi salah satu juara terbaik dari yang terbaik.” Ujar Ulifatur Rochmatin.

religius
link

IMG-20240525-WA0019.jpg

Aswaja • Jumat, 21 Juni 2024

Menumbuhkan Karakter Melalui Nilai-Nilai Aswaja: Moderasi, Toleransi, Keseimbangan, dan Penguatan Kebaikan

Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat sikap-sikap yang dapat membentuk karakter. Memiliki karakter yang kuat adalah hal penting bagi setiap individu. Sikap-sikap ini dapat diterapkan melalui penanaman nilai-nilai yang dipelajari dalam mata kuliah Aswaja. Dalam mata kuliah ini mengajarkan sikap Tawassuth dan I'tidal (moderat dan teguh) berarti bersikap di tengah, tidak memihak pada pro atau kontra, serta tidak ekstrem baik ke kanan maupun ke kiri. Sikap ini menempatkan diri sebagai pihak yang netral dan objektif, seorang hakim dalam sistem peradilan. Hakim harus memutuskan perkara berdasarkan fakta dan bukti yang ada, tanpa dipengaruhi oleh opini pribadi atau tekanan dari pihak luar.  Dengan mengedepankan sikap tawassuth dan i'tidal ini, Kampus NU akan terus menjadi institusi teladan bagi banyak pihak dengan kemampuan untuk memelihara dan menyambut semua kalangan. Sikap moderat dan teguh ini tidak menunjukkan ketiadaan pendirian atau prinsip, tetapi menggambarkan kearifan dalam perilaku dan tindakan. Sehingga baik sikap maupun tindakannya senantiasa diupayakan jujur dan tepat, dalam konteks membangun dan menghindari segala bentuk pendekatan yang bersifat tatharruf (ekstrem) disertai keteguhan hati (i'tidal) dalam memegang prinsip. Keanekaragaman dalam kehidupan sosial adalah fitrah dan ketentuan Allah agar terjadi kedinamisan kehidupan menuju keharmonisan hubungan antara satu individu dengan yang lainnya. Hal ini mengharuskan kita untuk memiliki sikap tasamuh (toleransi). Allah menciptakan manusia dengan berbagai perbedaan, baik dalam agama, etnis, bahasa, ras, budaya, pemikiran, maupun kehendak yang satu sama lain tidak mungkin sama. Surat Al Imran ayat 103 menjelaskan bahwa kita harus mempunyai karakter yang menganggap perbedaan sebagai keniscayaan, dan perbedaan bukanlah jalan untuk perpecahan karena tidak ada yang salah dengan semua perbedaan tersebut. Terdapat perbedaan pendapat dalam masalah keagamaan, terutama pada hal-hal yang bersifat furu' (cabang persoalan) yang sering menimbulkan khilafiyah (perbedaan pendapat di kalangan ulama), serta dalam masalah kebudayaan. Kesalahan dalam menyikapi perbedaan ini sering menjadi masalah besar dalam kehidupan bertoleransi. Sikap tasamuh (toleransi) perlu dijadikan dasar dalam menghadapi perbedaan pendapat untuk mencegah perpecahan. Toleransi yang dimaksud bisa diterapkan dalam menyikapi perbedaan keyakinan. Sikap toleransi membutuhkan usaha untuk menemukan kesamaan, bukan memperbesar perbedaan. Dari kesamaan tersebut, kemudian dibangun persaudaraan, baik itu ukhuwah islamiyyah (persaudaraan antar sesama Muslim), ukhuwah wathaniyyah (persaudaraan antar sesama warga negara), maupun ukhuwah basyariah (persaudaraan antar sesama manusia). Sikap Tawazun (seimbang) adalah penerapan keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan sikap tawazun ini, setiap penganut paham Aswaja harus menghindari sikap berlebihan pada satu aspek dan tidak mengabaikan pertimbangan lainnya. Dalam memahami teks keagamaan, harus ada keseimbangan antara penggunaan wahyu dan akal. Saat berkhidmah (mengabdi), juga perlu mempertimbangkan keseimbangan antara pengabdian kepada Allah SWT, sesama manusia, dan lingkungan hidup. Ini melibatkan harmonisasi kepentingan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Selain itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara pemenuhan hak dan kewajiban sebagai individu, anggota masyarakat, warga negara, dan dalam pergaulan global. Sikap Amar Ma'ruf Nahi Munkar berarti selalu peka untuk mendorong perbuatan baik yang bermanfaat bagi kehidupan bersama, serta menolak dan mencegah segala hal yang bisa menjerumuskan dan merendahkan nilai-nilai kehidupan. Prinsip amar ma'ruf nahi munkar ini mutlak diperlukan untuk mendukung kemaslahatan dan kebahagiaan baik lahir maupun batin. Tindakan amar ma'ruf nahi munkar ini dimulai dari diri sendiri, dari lingkungan terdekat yaitu keluarga, dari hal yang terkecil, dan dilakukan segera. Adapun prinsip nahi munkar harus dilakukan dengan cara yang makruf, tidak keras atau merusak, serta dalam kerangka tetap menjaga harkat dan martabat kemanusiaan. Maka, kita tidak diperkenankan membenci pelakunya tetapi tetap merangkulnya agar tetap beriman kepada Allah SWT. Sikap-sikap ini adalah Tawassuth dan I’tidal (moderat dan teguh), Tasamuh (toleran), Tawazun (seimbang). Amar Ma'ruf Nahi Munkar merupakan pondasi agar tetap membumi. Sikap membumi berarti memiliki karakter rendah hati dan tidak sombong ketika berhadapan dengan orang lain. Sikap membumi akan menjadi mahkota yang indah dilihat, seperti jika kita menjumpai teman yang selalu rendah hati atau merendahkan diri meskipun ia pintar dan berpendidikan tinggi, serta memiliki budi pekerti yang luhur. Maka sikap dan tingkah lakunya tersebut sangat menyenangkan kita. Membiasakan diri menerapkan sikap seperti moderasi dan keteguhan (Tawassuth dan I'tidal), toleransi (Tasamuh), keseimbangan (Tawazun), serta mendorong kebaikan dan mencegah keburukan (Amar Ma'ruf Nahi Munkar) dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Dengan cara ini, setiap individu dapat menjadi lebih baik, lebih bijaksana, dan lebih bertanggung jawab dalam segala aspek kehidupannya. Pondasi-pondasi di atas sangat berguna untuk mewujudkan kampus Unisla Goes Internasional. Menurut Pembina YPPTI Sunan Giri Lamongan, KH. Mochammad Machsoem Faqih, "Unisla sudah saatnya berkolaborasi untuk menjadi unggul." Kata "kolaborasi" di sini berarti melibatkan proses komunikasi yang transparan dan tepercaya, di mana semua pihak merasa mendapat informasi dan dapat memberikan masukan serta ide kepada pihak lain yang bekerja sama dengan mereka. Yang paling penting, kolaborasi juga melibatkan pengambilan keputusan bersama, di mana aturan pengambilan keputusan dipahami oleh semua orang dan semua pihak yang terlibat dapat memberikan informasi atau mempengaruhi keputusan-keputusan penting yang berpotensi berdampak pada mereka, terutama dalam hal alokasi sumber daya.